Liga Jerman kembali dimulai minggu ini, sejumlah aturan baru terlihat diterapkan dalam liga ini, sepertinya kebiasaan ini akan jadi standart baru dalam dunia sepak bola dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Pemain datang ke stadion menggunakan beberapa bus

Karena harus menjaga jarak dengan menyisakan ruang, satu tim menggunakan lebih dari 1 bus untuk datang ke stadion.

Dikarantina dan dites secara reguler di hotel

Anggota tim harus berpisah dari keluarga mereka, tinggal selama sepekan dan secara berkala dites Covid-19, jika ketahuan melanggar sejumlah hukuman menanti. Contohnya pelatih Augsburg, Heiko Herrlich yang tidak bisa mendampingi timnya selama pertandingan hanya karena ketahuan keluar hotel untuk membeli pasta gigi!.

Wajib menggunakan masker dan menjaga jarak

Masker menjadi salah satu hal penting untuk terus dipakai mulai keluar dari bus hingga duduk di bench. Namun pelatih dan para pemain cadangan yang melakukan pemanasan boleh melepas maskernya. Selama itu pemain pun harus menjaga jarak, sehingga pemain cadangan pun harus duduk berjarak dua meter satu sama lain.

Bola yang teratur disemprot disinfektan

Ball boy akan rutin menyemprotkan disinfektan ketika laga belum mulai dan saat jeda turun minum. Ball boy juga dilarang memegang bola, jadi bola disimpan di spot tertentu sehingga pemain bisa langsung mengambilnya jika bola keluar dari lapangan.

Bersih dari suporter

Stadion benar-benar bersih dari suporter, sorakan yang biasa datang dari tribune penonton tidak lagi terdengan sehingga hanya terdengar suara pelatih dipinggir lapangan dan suara pemain yang merayakan gol atau memanggil rekan setim.

Tidak ada ritual salaman sebelum laga

Biasanya kedua tim akan masuk ke lapangan secara beriringan dan saling bersalaman sebelum laga, hal itu tidak ada lagi, kedua tim pemain langsung masuk ke lapangan, salaman dengan wasit pun diganti dengan salam siku ada juga yang tos dengan kaki seperti di laga Augsburg vs Wolfsburg.

Wawancara pun harus menjaga jarak

Reporter dan juru kamera televisi harus mewawancarai pemain atau pelatih dari jarak jauh dengan bantuan mikrofon yang disambung dengan stik panjang. Sedangkan ketika jumpa pers usai laga pun dilakukan dengan cara video conference agar wartawan tidak berkerumun.

Rentan Cedera

Kompetisi yang tertunda hampir dua bulang membuat kebugaran pemain menurun, sejumlah pemain tampak sudah kepayahan bahkan ada yang mengalami keram bahkan sebelum menit ke 70.

Jadi, apakah akan seperti ini kebiasaan yang akan diberlakukan pada setiap event sepakbola kedepannya? sepertinya iya, selama antivirus Covid-19 belum ditemukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *