Pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani pada hari Selasa (12/5/2020).
Pesawat naas ini dilaporkan oleh warga jatuh ke Danau Sentani setelah sebelumnya terdengar suara ledakan usai pesawat ini lepas landas menuju Mamit, Kabupaten Tolikara dari Bandara Sentani. Hanya dua menit pesawat ini di udara sebelum hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan.
Pilot pesawat naas tersebut bernama Joyce Lin, berkebangsaan Amerika Serikat. Jenazah Joice ditemukan di kedalaman 13 meter di Danau Sentani.
Pesawat ini membawa kargo berupa alat-alat sekolah dan buku sekolah.
Website maf.org menyebutkan Joyce Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT.
Sebagai pilot, Joyce terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Joiye melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai seorang spesialis IT dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT. Joyce mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.
Joyce bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial. Selama waktu itu Joyce merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity. Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi. Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen. Dari saat itu, Joyce telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris.
Selamat jalan Capt. Joyce Lin, terima kasih untuk pelayananmu.